Tuesday, September 28, 2010

Densus 88 dapat 60 miliar

Usulan kenaikan anggaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebesar Rp60 miliar mendapat sambutan dari politisi berbagai partai di DPR. Namun, mereka membuat catatan, yaitu alokasi dana itu harus proporsional.

 Saya sih setuju saja..., selain proporsional, dana harus benar2 dari APBN, tidak boleh ada dana lain dari asing, entar disangka pesanan pihak asing tiap kali Densus 88 beraksi. Dan karena Densus bukan satu2nya pihak yang bertanggung jawab untuk memberantas aksi terorisme, maka  Penanganan Aksi Terorisme harus lebih terbuka, bersifat nyata, tidak reaktif, dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Sebenarnya saya punya usul untuk Kapolri mendatang, harus ada Detasemen Khusus (Densus) lagi untuk menangani Aksi Korupsi yang makin marak dan membudaya ini. Beri saja nama "Densus 99", tugasnya khusus menangai berbagai kasus korupsi. Sebab perlu diingat, korupsi itu tak kalah bahaya dengan terorisme, karena ia dapat membunuh puluhan bahkan ratusan ribu orang miskin secara tidak langsung dengan cara memotong dan mengambil hak mereka.

Baca Selengkapnya...

Gadis cacat itu ingin menggabungkan kekuatan matahari dan bulan...

Gadis cacat itu ingin punya suatu kekuatan, yakni menggabungkan kekuatan matahari dan bulan.

Luaarrrr biaassaaa...itu imajinasi dari sekelompok pemuda cacat yang kini serius menggarap sebuah komik yang akan segera best seller, 

"Komik Superhero Muslim-Cacat"  
  

Komik yang rencananya di release bulan November mendatang sudah mendapat banyak respon dari penjuru dunia. sketsa awal komit ini menggambarkan sosok superhero remaja laki-laki yang kehilangan kedua kakinya akibat kecelakaan ranjau darat. Remaja itu kemudian berubah menjadi Silver Scorpion setelah memiliki kemampuan mengendalikan logam.

Yang menarik, saat Sharad Devarajan, pendiri dan CEO Liquid Comics bertanya pada anak-anak penggagas komik tersebut tentang imajinasi mereka, tidak ada satu anakpun yang ingin punya kekuatan untuk menyembuhkan cacat mereka. "Mereka sudah menjadikan kekurangan mereka sebagai kekuatan, dan tidak melihat cacat itu sebagai sebuah kekurangan," kata Devarajan 

Baca Selengkapnya...

Pembukaan (kayak UUD'45 saja, he...)

Menulis tentang apa saja..., barangkali bisa sedikit mengurai bebal otak yang makin tebal saja.... Sudah lama sepertinya tidak bersilat ria di arena tulis-menulis, bukan karena tidak punya cukup banyak kesempatan, tapi memang karena tidak bisa, he....
Aku berharap blog ini dapat menampilkan segalam macam rasa tentang respon realita yang campur baur rasa dan emosi jiwa. Tentu saja tulisanku nanti tidak enak dibaca, tak sarat makna, tak layak diberita, tapi yaaahhh...cukuplah untuk kubaca sendiri saja nanti pada saat mau tidur, he...

Okelah..., semoga kita semua diridoi-Nya...

Baca Selengkapnya...